Ketika aku terbangun dalam gurat-gurat kebisuan
Sebuah radio kunyalakan
Sayup-sayup terdengar berita dari seberang
Semalam, api telah membakar seisi kota
Senapan menjerit di sela rintih seorang bocah kecil
Seakan tahu, kesadaran tiada rupa dalam kekalutan
Senapan itu…
Bocah itu…
Api itu pun hendak berkata…
Kesia-siaan menjadi wajah,
Yang memberi topeng pada segala kemunafikan
Pada hidup ini
Pada kejadian yang terkadang mencekam
Entah…
Membuat kita tertawa atau larut dalam kesedihan
Ya…
Seringkali, kita larut dalam kebisuan
Jurangmangu, 2004