Menyeruak, membunuh jiwa
Namun pasti
Hari kian berlari
Meninggalkan jejak-jejak darah dalam luka
Menetes membasahi tanah ini
Menggoreskan catatan kedukaan
Yang tak mungkin terhapuskan
 Kepada jiwa yang mati
Lihatlah kobaran api yang kian membara
Lihatlah awan pekat membumbung menghitam
Menghiasi langit kala senja di ujung sana
Yang hitam karena duka
Yang merah karena luka
 Kepada jiwa yang mati
Bangkitlah…
Dunia ini telah habis bagi tidurmu.
 Jurangmangu, 4 Desember 2002
 
 
No comments:
Post a Comment