Sunday, October 08, 2006

Tentang cerita kebisuan

Pagi masih menjelma
Ketika aku terbangun dalam gurat-gurat kebisuan
Sebuah radio kunyalakan
Sayup-sayup terdengar berita dari seberang
Semalam, api telah membakar seisi kota
Senapan menjerit di sela rintih seorang bocah kecil
Seakan tahu, kesadaran tiada rupa dalam kekalutan
Senapan itu…
Bocah itu…
Api itu pun hendak berkata…
Kesia-siaan menjadi wajah,
Yang memberi topeng pada segala kemunafikan
Pada hidup ini
Pada kejadian yang terkadang mencekam
Entah…
Membuat kita tertawa atau larut dalam kesedihan
Ya…
Seringkali, kita larut dalam kebisuan

Jurangmangu, 2004

2 comments:

Anonymous said...

uwaaaaaaaaah rock n roll bung, puisinya keren! ;) siiip

Anonymous said...

ohya, aku sudah punya lama, waktu itu ngga ada trial 30 hari. jadi langsung bikin ya sampe sekarang gratis. kalo bikin sekarang cuma 30 hari ya? setelah itu harus bayar ya? waaah repot dong