Sunday, September 17, 2006

Memori Ruang Kosong

Sebermula gaduh, beriringan jerit tawa
Kata meluncur menghantam tembok
membekas dalam nurani tak berjiwa
Masih senyap
ketika jeritan membangun kesadaran
Ada kesedihan mengintip di balik sekat-sekat kemunafikan

Semu..
Ada topeng, tersenyum dalam bias kesucian
Kata seperti tersusun, menari dalam raga tanpa makna
Terlepas, terlempar menyusup dalam ruang kosong

Kejadian demi kejadian
Biarlah, tak perlu menunggu kematian
Karena kata tak pernah punya makna
Ia terlahir untuk hidup dalam kesunyian tanpa nama

Ia masuki ruang kosong, menanti ajal dalam kejemuan
Kepastian adalah abadi
Namun bukan lukisan dalam kanvas beku
Hanya titik-titik kesetiaan
Terselip samar dalam bayang-bayang kehidupan
Inilah yang terukir, membekas dalam memori ruang kosong

Juli 2003

No comments: