Ketika malam, suara seakan tenggelam dalam lirih
Tanpa nafas, hanya jiwa-jiwa yang beku
Namun kutahu rintih perih tiada arti bagi kehidupan
Selimut kelam telah menahan
Kuasa hati, seakan mati oleh kata
Etalase-etalase kecongkakan, berdiri seakan manusia tanpa arti
Harga adalah kaya, kuasa adalah harta
Kesombongan menjadi raja, menari dalam hati setiap insan
Di suatu sudut, rintih perih hanyalah lelucon
Jerit lapar mungkin kecoa yang pantas mati
Tuhan,
Kau buatkan kami lukisan
Tak mampu kami bedakan warna
Kau berikan kami pengertian
Sering kekeliruan yang kami lakukan
Seakan harapan adalah kehampaan
Kenangan yang penuh kesia-siaan
No comments:
Post a Comment