Merayap dalam hari yang pekat
Selembar catatan luntur dalam keruh air
Seorang tua berjalan dalam rintih tertahan
Tapi kepedulian tak lebih omong kosong
Kawan, pernah kusebut nun jauh hari
Sepenggal cerita dalam bingkai kesedihan
Terkoyak asa dalam jiwa yang meronta
Lelah mencari penafsiran
Di selip lorong terkekang nafsu kekuasaan
Kawan, catatan tak lebih kata hampa
Manis kehidupan terjerat dalam rintih
Tarian sesak mengoyak kata hina
Mungkin hari harus berhenti
Kawan, mungkinkah dapat kita ulangi
Selembar hari tanpa kata penuh derita
Namun bukan sebuah penyesalan
Ketika hidup teriris dalam perih
Kawan, biarlah suara tetap menggema
Kekosongan harus dilawan
Bagai hidup adalah perlombaan
Mencari dalam rentang terlampau panjang
Kawan, kutitip perjuangan dalam diam
Sejauh impian, semoga tak ada kesia-siaan
Karena jalan selalu punya ujung
Kawan, di depan ada pelita
Entah kebahagiaan atau kebohongan
Cukup terang, namun mampu membuat bimbang
Percayalah akan keadaan
Seperti riwayat, digali kian terpendam
Kawan, kutitip salam untuk perjuangan
Januari 2004
No comments:
Post a Comment